Rabu, 29 Desember 2010

nonTon AFF

nonton AFF...
aku bissa memastikan hapir 90% penduduk Indonesia lagii nonton pertandingan Bola se-Asean ituu...
meski gag ikudan acara2 nonton bareng yang marak di sekitar,,,
tapii cukuplah nonton dikozt berasa lapangan ajja....
teriak2Na pada gag pakee konTroll...
GEMEZZZZZZ....... Bgt
banyak peluang2 yang terabaikan....
sayang sekalii...
sampai tendangan finaltii gag GOLL...
allaw....

piye toh ikiii....
suarakuw seRak gara2 teriak2 memberi supoRt yang akuw yakin para tag bissa mendengarnya,, (iyalah akuw nontonnya lewat layar kacca gitooo)
humph...
tapii tag apaa tetap memberi dukungan lewat doa jugaa...
bahkan anak2 kozt paz istirahat sebelum babak kedua,, sempat doa bareng en sholat jamaah... hehehe...
Alahamdulillah menang yaa...
meski dalam kemenangan ini gag issa jadi juaRa AFF...
Tapii tak apalah melihat perjuangan semua pemain..
akuw bangga melihatnya..
hehe...

akuw teriak-teriak gag karuan tadii...
kost2an kuw berubah jadi seramai passar...
apalagi passs Indonesia membuat GOOL....
SEnang...

Triak lagiii...
puass...

teriak tyuzzzzz en kini tenggorokankuw sakit...
aku beranjak ke kamar menghampiri gaLon... Gyaa... aiRnnya habiss???
ya Allah... piyye kiyee suaraku entek.... serak2 becek....
tenggorokanku sakiD...
tidur sajja...

tapi tampaknnya aku lupaa....
besok Ujian belum BalajaR??????
waaaHhhh?????????????

berhubung bingung maw belajar apa gag,, eh malah buat catatan ini untuk bloog en FBkuw...
lha piyye km sha...
katannya pingin IPnya 3,75 (AMIEN)
koq yo malah gag belajar...
hm...

yooo wiss lah...
belajar pagii2 ..
insyaAllah sok sa ngerjainn...
amien......

Rabu, 22 Desember 2010

Idhul Fitri 2010



Semoga Lebaran selanjutnnya aku kan bersama-sama lagii...

haRi ibuu


Dua puluh dua Desember. Hari ibu. Hari ini benar-benar hari ibu sejati. Hari dimana aku bisa lihat perjuangan ibu yang luar biasa. Entah Allah sedang membuka mata hatiku atau sekedar mengingatkanku. Dari pagi hingga detik ini, para bidadari-bidadari itu masih terus saja berjuang. Memperhatikan setiap buah hatinnya.

Baru kemarin teman satu kostku Rachel begitu bahagia. Ibunnya datang membawa motor baru buatnnya. Bukan masalah apa itu motor baru apa bukan. Tapi perjuangannnya. Bayangkan... jarak dari BANJARNEGARA sampai PEKALONGAN beliau tempuh sendirian mengantarkan motor untuk anaknnya. Hanya karena kasihan pada anaknnya yang lagi sibuk praktik dengan motor yang sudah tua. Padahal bukan sembarang Banjarnegara, Wanadadi, perbatasan ujung Selatan. Wuidih jauh banget ya... EMPAT JAM Sampai ke ujung pantai utara Pekalongan... Rachel pun tak perlu lagi berjuang mengerahkan tenagannya untuk sekedar menghidupkan motor bututnya.

Lain lagi cerita Sahabatku dari SMP dulu, Intan. Hari ini ibunnya datang. Gara-garanya Intan lagi praktik kecapean. Dia cerita sama ibunnya kalau dia lemas. Yah... emang temanku yang satu ini sangat lemah lembut hatinnya. Gara-gara praktik sering kena marah para bidan yang emang terkenal galak (ya.. nggak semuannya sih., tapi kebanyakan). Jadinya ya semangat dia buat belajar menjadi turun. Ibunnya sangat khawatir. Apalagi kondisi fisiknya emang dari dulu aku kenal, lemah. So, capexx dikit drop. Dan sekarang dengan tekanan yang melimpah seberat gajah hamil pasti bikin dia sangat lelah mental dan fisik. Dan sekarang ibunnya Intan pun jadi anak kost bersama kami.

Emang ya kasih sayang ibu tiada tara, kalau kata ibunnya Intan “orang tua memang akan melakukan segalannya untuk anaknnya”. Dari semua itu, saya jadi kena imbasnnya juga. Sudah tiga hari ini, hidup kost-kostan saya menjadi berasa di rumah sendiri. Ada ibu yang selalu mengasuh kita. Kemarin ada ibunnya Rachel yang sangat baik dan rajin. Semua piring-piring kotor karya anak-anak kost yang jorok dicuciiin semua. Padahal ada buannyakk banget. Sweer nggak bohong. Udah gitu, hoby masak pula ibunnya rachel. Makmur dech. Nyammm. Begitu ibunnya Rachel pulang, Ibunnya Intan datang. Sambil nungguin Intan yang masih sibuk praktik, ibunnya jadi ibu buat kita semua yang dikost. Makan-makan lagi dech. Ya.. memang sebagai teman, kita tidak bisa membantu banyak. Hanya sedikit motivasi dan saling menguatkan.

Tadi sore aku menyaksikan acara di TV. Uya Emang Kuya. Acara yang menarik. Hipnotis ibu dan anak. Lucu juga ceritannya. Mengharukan pula. Aku sampai nangis bombay. Hihihi... emang dasar Elisa cengeng. Ceritanya nih, si anaknnya durhaka gitu. Sukannya nongkrong, main, dan membohongi ibunnya. Akhirnya begitu ibunnya di hipnotis, dia cerita semuannya. Selama ini emnag dia agak keras sama anaknnya. Ya lantaran dia sayang sama anaknya. Anaknnya gadis satu-satunnya. Beliau hanya takut anaknnya terjerumus ke pergaulan yang amburadul di jaman sekarang. Sampai akhirnya si ibu cerita, dahulu dia pernah saat anaknnya umur 3 tahun, kemudian anaknnya sakit. Saat itu suaminnya tidak ada. Uang juga tidak punya. Dalam keadaan hujan, si ibu pergi ke Puskesmas. Tutup. Si ibu mau ke Ruhah sakit, tidak punya biaya. Akhirnya si ibu pun membawannya ke klinik. Karena tidak punya biaya, anaknnya terpaksa ia tinggalkan di klinik tersebut. Ia segera pulang dan mencari cara untuk mendapatkan biaya. Di tengah hujan yang bertambah deras, ia dari satu rumah ke rumah yang lain untuk meminjam uang. Sayang sang dewi fortuna belum mengulurkan tangannya. Hasil yang di dapatkan tidak seberapa. Dengan terpaksa ia jual lampu petromax ( ini lampu penerangan jaman dulu). Lampu tersebut adalah satu-satunnya lampu yang ia punya. Sekaligus harta satu-satunnya yeng mempunyai harga jual. Namun demi kesembuhan anaknnya, ia jualah petromax tersebut.

Sadar tidak sadar. Mau tidak mau. Diakui atau tidak. Ibu. Seorang malaikat yang terus menapakkan kakinya, berjalan dalam kelembutan hatinnya, mengerahkan tenaga dengan kebersihan jiwannya. Ibu...

kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan
hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan

reff:
oh ibu terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan

oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

repeat reff:

ooohh putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku
(Ungu)

(Ibu... elisa sangat kangen. Hehehe)

Selasa, 21 Desember 2010

semester akhir (part one)

Aku dan Kegilaanku
Stress stadium akhir.. Cuma gara-gara semua penkesh. Maaf dosen-dosenku tersayang... bukannya aku nggak mau ngurusin... aku Cuma ingin adek-adeknya aku belajar.. tapi katannya agak kacau di sana ya...
Hah.. tau begitu aku akan datang ke sana... kenapa? Di sini pun aku pelajaran keteteran. Gag konsen sama sekali. Emang ya dasar elisa. Padahal semester akhir,, eh paz tugas lagi gila-gilannya malah gene keadaan. GAG KONDUSIF sama sekalii...
Semester akhir oh semester akhir. Emang ya.. tugasnya luar biasa bikin gilla. Tugas numpuk terus terus menumpuk. Oh oh oh... hampir meledakan kepala rasannya. Tapii ya inilah nasib mahasiswa, apalagi KEPERAWATAN. Mau tidak mau ya harus mau... haha...

Senin, 20 Desember 2010

my family



ini adalah ibu dan bapak saia yang selalu romantis. jadi iri.. haha.. b'capa mom... dengan selalu mengingat merekalah semangd-semangad saia selalu tumbuh subur.. saia sangad sayang muannya... LUph bapak en LUph ibu...
hehehehe...

AFF 2010

Semarak kemenangan Timnas semalam tampaknnya berimbas kepada mahasiswa Stikes Muhammadiyah Pekajangan. Permainan memukau yang ditunjukan oleh tim merah putih mampu menggoda seluruh jutaan pendukungnya di penjuru Indonesia. Meski hanya menyaksikan pertandingan dari layar kaca, tetapi hingga detik ini, pertandingan Indonesia vs Filipina semalam masih menjadi buah bibir yang menarik bagi mahasiswa.
Memang tidak bisa di pungkiri, pendukung atau yang disebut pemain ke-12 menjadi salah satu hal yang diperlukan dalam sebuah pertandingan. Pendukung menjadi pompa semangat bagi para pemain. Menurut Anto contohnya, menurutnya pemain ke-12 kali ini menyakinkan. Menurut Rio, comting kelas 3B DIII Keperawatan “Hampir dapat dipastikan semua mahasiswa 3B menonton pertandingan tersebut. Hasil pertandingan sangat memuaskan. Meski hanya memasukan satu gol, tetapi permainan menyerang yang ditampilkan juga bagus. Pelatih Alfertd Rield tampaknya membuat strategi yang jitu untuk menghadapi Filipina di leg ke dua. Semoga di pertandingan berikutnya dapat bermain dengan gemilang seperti menghadapi pertandingan berikutnya.”.

Pendapat berbeda di ungkapkan oleh Satya Herdiyanto, mahasiswa S1 Keperawatn 3A. “ Mainnya banyak bertahan. Babak pertama mainnya kurang. Untuk lewat kesalahan kiper, indonesia bisa mencari gol. Dan babak kedua untuk pelatih ada perubahan strategi. Irfan tidak berkembang.”. sedangkan menurut Afandi, Indonesia harus antisipasi crossing-crossing jauh filipina karena Filipina unggul tinggi badan ketimbang Indonesia.

Decak kekaguman juga diungkapkan Dedy Setyawan, mahasiswa S1 Keperawatan, “ permainan yang ditampilkan bagus, penuh perjuangan yang tiada henti. Walau beberapa kali hampir kebobolan, Indonesia tetap konsisten dalam menjaga permainan.”.

Gara-gara jalan Berlubang

Senin, 20 Desember 2010. Hari ini saya sedih. Sore tadi dalam perjalanan saya menuju rumah sahabat yang sedang berduka, di perempatan batang, tiba-tiba ada pedagang keliling yang terjungkal. Gerobak baksonya yang berwarna hijau terperosok masuk dalam lubang jalan yang rusak dan gerobak pun roboh. Tidak mampu mempertahankan keseimbangan. Saya dan beberapa orang reflek turun dari kendaraan yang sedang kami naikki untuk menolong bapak penjual bakso tersebut. Hati saya merasa miris. Sangat kasihan. Untunglah barang daganganya tidak apa-apa. Saya tidak bisa membayangkan jika sampai rusak. Mau makan apa istri dan anaknya di rumah. Tapi dari kejadian itu pun, banyak orang yang lewat enggan perduli dan sibuk dengan urusan masing-masing. Terus meluncur tanpa perduli.
Jalan-jalan berlubang memang sangad berbahaya. Selain kejadian abang tukang bakso, siang tadi saat saya dan teman saya akan ke percetakan untuk mengambil pesanan nama saya yang selalu hilang tiba-tiba persis di depan kami ada tragedi kecelakaan karena lubang di jalan. Dari kaca mata saya, tampaknya orang berkendara win tersebut berniat menyalip mobil di depannya. Namun naas, tanpa disadarinya di depannya ada lubang yang cukup dalam. Karena pengendara berkecepatan tinggi maka keseimbangan pun tidak mampu dipertahankan. Beberapa onderdil motor bahkan tampak patah. Kapan ya jalan-jalan tidak lagi mengerikan seperti itu?

Hari ibu (HIMDEKA)

Ambokembang 19 Desember 2010. Pukul delapan pagi, Auditorium kampus dua Stikes Muhammadiyah Pekajangan mulai ramai. Hari minggu yang biasannya kampus tampak tenang dan sepi kini tidak terlihat lagi. Meski tidak memakai seragam putih-putih khas Stikes, mahasiswa DIII Keperawatan silih berganti berdatangan guna mengikuti kegiatan peringatan hari ibu yang diadakan oleh HIMDEKA (Himpunan Mahasiswa DIII Keperawatan).

Acara yang dihadiri oleh Ibu Emi Nurlaela S. Kep. M.Kep.Sp. Mat., Puket III bagian Kemahasiswaan, Bapak Sugiharto MAN Ka-prodi S1 Keperawatan dan Ibu Indah, bagian kemahasiswaan DIII Keperawatan ini berjalan lancar. Acara berlangsung mulai pukul 08.30 WIB. Sambil menunggu datannganya Mahasiswa, ada penampilan akustik dari Heri dan kawan-kawan yang dilanjutkan dengan upacara pembukaan.

Namun ada beberapa anak yang tampaknnya kurang puas dengan acara tersebut, Denny misalnya. Mahasiswa DIII Keperawatan tingkat 3 ini mengatakan acarannya tidak begitu memuaskan. Hal senada juga disampaikan oleh Edi Susilo, mahasiwa tingkat 1 DIII keperawatan, menurutnya acara ini biasa saja. Tidak berkesan. Bahkan menurut Sukirjo, Ketua panitia kegiatan ini, acara ini hampir kacau, tetapi untunglah peserta yang datang banyak. Tidak terlalu memalukan. Ujarnya.

Memang acara yang tadinya dirancang oleh anak-anak sampai pukul 14.00, sudah selesai pukul 11.00. acara agaknnya terlalu singkat dan kurang berkesan bagi mahasiswa. Dalam materi yang disampaikan oleh Ibu Aisyah, lebih banyak memutarkan video-video yang bisa di renungi atau musik-musik yang menyetuh tentang kasih sayang ibu. Meskipun begitu, panitia tetap berharap acara ini ada manfaatnya bagi mahasiswa dan semoga acara berikunya lebih baik. Hal yang sama disampaikan oleh Eka Yunis, menurutnaya kegiatan sudah cukup memuaskan, meski tidak sesuai target awal, meski singkat, tetapi bisa membawa peserta terhanyut dan menangis.

Minggu, 19 Desember 2010

Terkadang

Terkadang kuw ingin tanya hatikuw.. Apa yg t'jadi...
Entah kenapa gundah meLanda..

Terkadang ingin kuw lari, mengejar fatamorgana yg tag kunjung kuw gapai..
Hingga Lelah kuw beRlari...

Terkadang hati ini begitu resah geLisah..
Memikirkan apa yg kuw pikirkan..

Lalu kuw pun teRlelap dalam malam...
Menunggu mataharikuw..

Bunda

Di dalam kesendirian ini...

Dalam kehampaan ini...

Dalam kealpaan ini...

Batin ini kian tertusuk...

Hati ini kian sakit...

Meradang...

Menjerit...

Menangis...

Mengingatmu...

Merindumu...

bundaku...

Kuingat diriku ddekapmu...

Kuingat diriku menangis dpelukmu...

Kuingat kau selalu dhatiku...

Bunda...

Sungguh kurindu padamu...

Angin

Angin...
Sampaikan pada bunda, aku merindukanya.....

Angin....
Sampaikan pada bunda, aku ingin sejenak besandar di bahunya...

Angin....
Sampaikan pada bunda, aku ingin sekejab terlelap d pangkuanNa...

Angin....
Berilah q kekuatanmu...

Angin....
Q ingin mejelajah bersamamu, menembus hitam malam yang kian pekat...

Angin...
Sampaikan salam cintaku untuk bunda q...

( just 4 u my momy... I mizZ u so much tonight...)

Sebuah Pertentangan

Sedari keciL, aku sangad suka menengok saudara yg sedang sakit. Tergolek lemah tanpa daya di Rumah sakit...Aku selalu beranggapan Rumah sakit adl tempat yang nyaman, bersih dan menyehatkan... Tapi kuliah 2 tahun lamanya di keperawatan cukuplah kiranya membuatku dengan lantang berkata..AKU BENCI INSTANSI KESEHATAN!!!Instasi yang tak menyembuhkan, tapi membunuh secara peRlahan...Instasi yang tak memberi pengobatan, tapi melakukan pemerasan dan pelanggaRan HAM....Instansi yg tak berkeadiLan dan tak punya rasa kemanusiaan...Kasihan wajah nan sendu yang tertipu pengobatan jahanam!Kasihan kepecayaan yang dibalas penipuan!Akankah ketidakadiLan ini terus berjaLan?Akankah pembunuhan ini terus dlestarikan?

VOLLEY ANTAR KELAS CUP

Wabah volley menggila di Stikes Muhammadiyah Pekajangan. Di mana-mana terlihat mahasiswa mahasiswi STIKES Muhammadiyah Pekajangan berlatih beramai-ramai. Sejak IMM / BEM STIKES Muhammadiyah Pekajangan mengumumkan akan membuat lomba volley antar kelas, masing-masing atlet andalan volley di kelas masing-masing berupaya membuat tim volley untuk kelas kebanggan mereka. Mahasiswa tidak lagi kuliah pulang, kuliah pulang. Tetepi mereka menyisihkan waktu untuk berlatih dan berjuang bersama demi menghadapi lomba volley antar kelas yang akan diselenggarakan dari tanggal 19-21 Maret 2010. mulai dari minggu kedua bulan Maret, hampir setiap sore, lapangan volley di seluruh wilayah pekajangan digunakan untuk latihan. Rupanya antusiasme mahasiswa STIKES dalam tournament volley ini cukup besar.

Acara yang diadakan di lapangan volley Pon-pes Miftakhul Ulum ini menarik untuk disimak. Pertandingan-pertandingan yang berlangsung selalu ramai, baik peserta maupun supporter. Tampaknya kegagalan beberapa kelas dalam lomba Futsal Antar Kelas untuk menjadi juara menjadi salah satu motivasi untuk membuktikan prestasi kelas masing-masing. Apalagi, dengan adanya volley putri, sehingga dari prodi DII Kebidanan pun dapat mengirimkan delegasinya, acara pun semakin semarak.

Acara antar kelas cup ini diikuti 14 tim volley putra dan18 tim volley putri baik dari mahasiswa, karyawan maupun dosen. Setiap pertandingan dilakukan dengan hasil dua kali kemenangan. Kecuali final yang dilakukan dengan tiga kali kemenangan. Selama 3 hari dilaksanakan pertandingan, acara selalu ramai. Bahkan warga sekitar pun datang untuk ikut menyaksikan pertandingan-pertandingan yang berlangsung. Acara dibuka hari jumat, 19 Maret jam 14.30 oleh ibu Emi Nurlaela, Selaku Puket 3 atau bagian kemahasiswaan. Ibu emi sendiri selalu tampak hadir setiap harinya. Ikut menonton dan larut bersama mahasiswanya dalam kebersamaan.

Permainan-permainan cantik ditunjukan oleh masing-masing tim yang berlaga. Terutama pada volley putra, permainan tampak anggun. Tekhnik-tekhnik dan smash menjadi metode andalan didalam pertandingan yang berlangsung. Meski tidak secanggih tekhnik permainan volley putra, volley putri juga tidak kalah ramai. Teriakan dan dukungan dari para suporter terus membanjiri lapangan pertandingan. Semangat para pemain kian terpompa untuk menunjukan permainan-permainan yang atraktif untuk para pendukungya.

Dengan usaha dan perjuangan yang sangat berat, akhirya 8 tim dapat melaju ke babak seperempat final. Empat tim volley putri dan empat tim volley putra. Di samping tekhnik permainan yang jenius, tampaknya suporter mejadi salah satu senjata untuk melaju menjadi pemenang. Terbukti, dengan tim yang masuk babak selanjutnya adalah tim-tim dengan kekompakan suporter yang tidak henti-hentinya mendukung. Setia menemani teman-temannya yang bertanding. Tampaknya kekompakan dan kebersaamaan dapat mendorong atlet-atlet delegasinya untuk mengukir prestasi.

Dari pertandingan volley putri, tim yang berhasil masuk ke babak semifinal adalah tim volley putri dari karyawan, tim volley putri DIII Kebidanan 2A, DIII Kebidanan 1A dan DIII Keperawatan 1B. Tim volley putri dari karyawan akhirnya berhasil masuk final setelah bertanding mengalahkan tim volley putri DIII Kebidanan 2A. Defi dan kawan-kawannya dari tim volley DIII kebidanan 2B, tampak kewalahan menghadapi gempuran-gempuran dari bu shila dan timnya. Tim volley putri dari karyawan menang dengan mudah. Skor 25-16 pada set pertama dan 25-17 pada set kedua. Sedangkan lawannya di final yaitu tim volley putri dari DIII Kebidanan 1A, bertanding cukup sengit dalam semifinal melawan tim volley putri dari DIII Keperawatan 1B. Pertandingan yang terpotong sholat dluhur ini dimenangkan oleh DIII Kebidanan 1A. Tim volley dari DIII Keperawatan 1B sebenarnya bertanding cukup baik. Tetapi sayangnya permainan cantik dari Ida dan kawan-kawanya belum dapat mengungguli kekompakan tim lawan.

Pada perebutan juara 3 antara DIII Keperawatan 1B dan DIII Kebidanan 2A yang berlangsung sekitar jam 13.00, akirnya dimenangkan oleh tim volley putri dari DIII Keperawatan 1B. Setelah perjuangan yang panjang dengan melewati 3 set pertandingan tampaknya tim volley putri dari DIII Kebidanan 2A harus bertekuk lutut dengan kejayaan tim volley putri dari DIII Keperawatan 1B.

Pada acara puncak final volley putri antar kelas Cup antara tim volley putri dari karyawan melawan tim volley putri DIII Kebidanan 1A akhirnya dimenangkan oleh Tim volley putri dari Karyawan. Meski tim volley putri dari DIII Kebidanan 1A sudah berjuang maksimal, tetapi tampaknya tim yang digawangi oleh bu Shila ini masih tak tergoyahkan kekuatanya. Pada set pertama skor 25-22 untuk kemenangan karyawan. Pada set kedua, permainan tim volley putri DIII Kebidanan 1A menurun sehingga karyawan dapat menang mudah dengan skor 25-15. Set ketiga final Volley putri antar kelas Cup ini semakin seru. Permainan cantik diperankan kedua tim. Tampaknya Ni Made dan Atik dari DIII Kebidanan 1A belum menyerah untuk berjuanng memenangkan pertandingan meski sudah kalah di 2 set sebelumnya. Skor bahkan mencapai 24 sama, kemudian 25 sama. Sampai akhirnya skor berakhir 27-25 untuk kemenangan Tim Volley putri dari karyawan.
Pada lapangan 3 yang terletak di sebelah timur, menjadi ajang pertandingan tim volley putra. Dari volley putra, 4 tim terkuat yang berhasil menembus ketatnya persaingan di lini bawah dan masuk ke babak final yaitu tim dari DIII Keperawatan 2B, Karyawan, DIII Keperawatan 1A dan S1 Keperawatan 3B. Karyawan berhasil masuk babak ini setelah bertanding dengan tim volley putra tingkat IV. Kemudian untuk memperebutkan tiket grand final, karyawan berhadapan dengan DIII Keperawatan 1A, sedangakan DIII Keperawatan 2B berhadapan S1 Keprawatan 1B. Permainan yang ditunjukan Taufik dan kawan-kawan dari DIII Keperawatan ini sangat atraktif. Smash keras dari kasan dan gerakan gesit dari Sony agus menjadi kunci keberhasilan mereka untuk melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan tim volley putra dari S1 Keperawatan 2B. Namun saat menghadapi Sulistyo dan kawan-kawannya dalam pertandingan semifinal, tampaknya tim volley dari DIII Keperawatan ini harus mengakui kehebatan dari tim lawan. Permainan yang ditunjukan sebenarnya seimbang. Bahkan tim volley dari DIII Keperawatan sudah mencapai match point terlebih dahulu pada set pertama. Namun dewi fortuna belum mengijinkan sehingga skor pun dapat tersusul lawan dan lawan dapat menyelesaikan set pertama terlebih dahulu dengan skor 27-24 untuk kemenangan S1 Keperawatan 3B. sedangkan pada set kedua, pemain dari DIII Keperawatan 2B tampaknya mulai kehabisan tenaga, sehingga dapat dikalahkan dengan mudah dengan skor 25-16.

Pada perebutan juara 3 putra antara tim volley putra DIII Keperawatan 2B dan DIII Keperwatan 1A, dimenangkan oleh tim volley dari 2B. setelah dikalahkan oleh karyawan, tim volley putra 1A harus rela menelan kekalahan lagi dari kakak kelas mereka. Pertandingan antara 2B dan 1A yang sama-sama dari prodi DIII Keperawatan ini berlangsung seimbang. Sehingga pertandingan berlangsung sampai 3 set permainan. 27-25 untuk kemenangan 1A pada set pertama nampaknya membuat pemain dari 2B semakin semangat, sehingga mereka dapat mengungguli permainan adik kelasnya pada 2 set berikutnya dan menjadi juara 3. Skor 26-24 pada set pertama dan 15-9 pada set berikutnya.

Pada puncak final volley putra antar kelas cup permainan jauh lebih meriah lagi. Gegap gempita penonton terus membahana, mewarnai permainan-permainan yang diwarnai raly-raly panjang dan smash-smash tajam ini. Pertandingan berlangsung sampai 5 set dan berakhir pada kemenagan S1 Keperawatan 3B. Pada set pertama skor 25-22 untuk kemenangan S1 Keperawatan 3B. Skor set ketiga dan keempat karyawan membalas dan dapat mengungguli dengan skor sama untuk kedua set yaitu 25-23 untuk keunggulan karyawan. Pada set keempat, pemain dari S1 Keperawatan 3B kembali mengalahkan Karyawan dengan skor 25-23. Akhrnya pada set ketiga S1 Keperawatan 3B menunjukan taringnya dan mengakhiri pertandingan dengan skor 15-8 untuk kemenangan S1 Keperawatan 3B.

Pertandingan volley antar kelas pun selesai. Di depan perpustakaan sekolah Pon-Pes Miftakhul Ulum menjadi tempat penyerahan tropi kepada para juara. Penyerahan yang diwakili oleh Ibu Emi Nurlaela ini menjadi simbol penutupan acara volley antar kelas cup yang merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan milad V STIKES Muhammadiyah Pekajangan.

FUTSAL STIKES Se-JATENG

Demam futsal kian melanda akhir-akhir ini. Futsal menjadi olahraga menarik untuk para pecinta olah raga yang gila bola. Tournament-tournament futsal pun menjadi sesuatu hal yang ditunggu-tunggu banyak orang. Kini giliran Stikes Muhammdiyah Pekajangan yang mengadakan tournament futsal Antar Stikes dan Akper se_Jateng dan DIY. Acara yang bertemakan ” Show Up Your Skill With A Fair Play On The Game” ini berlangsung ramai. Acara yang di selenggarakan dalam rangka Milad V Stikes Muhammadiyah Pekajangan ini, berhasil menjadi acara terbesar dalam acara pramilad dari 13 rangkaian kegiatan Milad.

Acara yang di selenggarakan di ”galery futsal” Tirto ini di ikuti oleh 17 tim futsal dari masing-masing Stikes maupun Akper di Jawa Tengah dan DIY. Tampaknya jarak bukan halangan yang berarti untuk mengikuti tournamen yang menarik ini. Terbukti, dari beberapa tim yang mengikuti pertandingan. Mereka bahkan rela bermalam di tempat transit yang disediakan panitia di kampus 2 Stikes Muhammadiyah Pekajangan. Seperti yang di sampaikan oleh Joko, salah seorang pemain dari Klaten, yang mengatakan bahwa kedatangan mereka tidak semata-mata untuk bertanding, tetapi juga dalam rangka siaturakhmi antar Stikes dan Akper se-jateng dan DIY. Dengan dasar silaturahmi inilah yang membuat pertandingan berjalan fair, tanpa keributan dari awal sampai akhir.
Acara dibuka langsung oleh ketua Stikes Muhammadiyah pekajangan, Bapak Muh. Arifin secara simbolis dengan penendangan bola ke gawang jam 7.54 WIB. Kemudian pertandingan dimulai jam 8.09 WIB antara Stikes Bamada Slawi A vs Stikes Harapan Bangsa di lapangan 1 dan Wirahusada semarang vs Stikes Muhammadiyah Kudus di lapangan 2. Dengan usaha yang cukup berat, akhirnya 8 tim terkuat masuk ke babak seperempat final. Delapan tim tersebut yaitu 4 tim dari lapangan 1 dan 4 tim dari lapangan 2. Empat tim dari lapangan 1 antara lain: Stikes Harapan Bangsa B setelah mengalahkan stikes Bamada Slawi A dengan skor 5-0, Stikes Elisabeth Semarang setelah mengalahkan Akper Pemkot Tegal dengan skor 4-1, Stikes Muhammadiyah Pekajangan A setelah menumbangkan lawanya akper Depkes Pekalongan dengan skor 2- 1, dan terakhir Stikes Muhmmadiyah Klaten setelah menumbangkan lawanya Akper serulingmas dengan skor 5-3. Dari lapangan 2, 4 tim terkuat yaitu Wirahusada Semarang setelah melumpuhkan lawanya dengan skor 7-2, Stikes Harapan Bangsa setelah melawan Akper Muhammadiyah kendal yang sebelum melawan Harapan Bangsa, Akper kendal telah mengalahkan lawan pertamanya Yakpermas dengan skor yang telak yaitu 10-0, Stikes Muhammadiyah Pekajangan B setelah mengalahkan Stikes Kudus dan terakhir Bamada Slawi setelah mangalahkan Akper Depkes Pekalongan B.

Pertandingan seperempat final berlangsung semakin panas. Gol-gol tercipta dengan indah di setiap pertandinaan. Pertandingan pertama di lapangan 1 antara Stikes Muhammadiyah Pekajangan A dan Stikes harapan Bangsa B. Pertandingan ini di menangkan oleh Stikes n kedua Muhammadiyah Pekajangan setelah berhasil mencetak angka 3-1 pada babak pertama dan 3-2 pada babak kedua. Pertandingan kedua dimenangkan oleh Klaten setelah berhasil mengalahkan Elisabeth Semarang dengan skor akhir 2-0 untuk keunggulan klaten. Di lapangan 2, pertandingan tidak kalah menarik. Tim Muh. Pekajangan B dan tim Harapan Bangsa A berhasil masuk ke semi final setelah berhasil menundukan lawanya Wirahusada Semarang dan Bamada Slawi. Dengan hasil akhir masing-masing pertandingan yaitu 5-4 utuk keunggulan Stikes Muh. Pekajangan B atas Wirahusada Semarang dan 2-3 untuk keunggulan Harapan Bangsa atas lawanya yaitu Bamada Slawi.

Tampaknya dewi fortuna sedang berada di pihak tuan rumah. Kedua tim delegasinya masuk ke babak semi final untuk memperebutkan tiket grand final. Setelah pending 30 menit untuk istirahat pertandingan dilanjutkan kembali. Pertandingan pertama antara Stikes Muh. Pekajangan vs Stikes Muhammadiyah Klaten di lapangan 1. Pada babak pertama Stikes Muhammadiyah Pekajangan berhasil menang dengan mudah dengan skor 5-1. Kemudian pada babak kedua berhasil menambah keunggulan 3 gol sehingga hasil akhir pertandingan adalah 8-2 untuk keunggulan Pekajangan A. Hal ini sekaligus menandai keberhasilan Pekajangan A melaju ke babak Grand Final. Sayangnya tim Stikes Muhammadiyah Pekajangan B tidak dapat bertemu dengan Pekajangan A di babak final karena harus bertekuk lutut oleh lawanya Stikes harapan Bangsa. Dewi Fortuna tampaknya mulai menjauh dari tim pakajangan B. Tim Pekajangan B sama sekali tidak dapat memasukan 1 gol pun ke gawang Harapan Bangsa. Pemain-pemain dari Pekajangan B tampak kurang koordinasi sehingga mudah di kecoh oleh permainan cantik dari Harapan Bangsa. Tim yang berseragam hitam dengan kombinasi merah ini berhasil unggul dengan skor akhir 5-0. Pekajangan B tampak kesulitan menghadapi pertandingan keras dan capat yang di lakukan Harapan Bangsa. Meski tercipta 3 kartu kuning di pertandingan ini, tetapi fair play tetap berlangsung. Bahkan saat salah seorang pemain dari Pekajangan B tumbang di lapangan, M. Syaefudin pemain bernomor punggung 10 dari harapan bangsa memapahnya sampai official Pekajangan B untuk mendapat perawatan. Kejadian sportif yang patut dicontoh untuk setiap pertandingan.

Selelah istirahat selama 30 menit, pertandingan kembali bergulir. Karena waktu beranjak sore, maka petandingan final antara Pekajangan A vs Harapan Bangsa A dan perebutan juara 3 antara Pekajangan B vs Klaten terpaksa dilaksanakan secara bersamaan di 2 lapangan yang berbeda. Pada lapangan 2 tempat dilaksanakanya pertandinan perebutan juara 3, antara Pekajangan B vs Stikes Klaten berlangsung seru dan menarik. Pada babak pertama Pekajangan tidak berhasil mencetak 1 gol pun ke gawang lawan. Sehingga babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan Klaten. Pada babak kedua Klaten juga berhasil mengumpulkan 2 gol. Anandi pemain dari Pekajangan B barhasil menjadi bintang yang memasukan 3 gol ke mulut gawang Klaten. Namun sayang, sampai babak kedua berakhir, skor tidak berubah 4-3 untuk klaten sang juara 3. Menurut officialnya, hal ini cukup membanggakan. Meski hanya juara 3 tetapi kedatanganya tetapi mereka puas. Minimal masuk semi final katanya. Apalagi tempatnya menyenangkan dan tujuan kami adalah ingin silaturahmi, tambahnya.

Pada pertandingan final yang berlangsung di lapangan 1 diawali dengan tendangan Haqul, pemain andalan dari Pekajangan. Tidak lama kemudian harapan Bangsa mulai melancarkan seranganya namun masih membentur tiang gawang. Pada menit ke 16 Haqul berhasil mencetak gol pertama di babak final. Sorak sorai penonton mulai membahana. Serangan terus dilancarkan oleh pekajangan. Pemain bernomor punggung 14 berhasil membangun serangan bersama namun masih membentur mistar gawang dan belum berhasil menambah keunggulan untuk Pekajangan. Harapan Bangsa tidak mau kalah. Tekhnik oper bola cantik yang menjadi andalanya mulai diluncurkan. Namun sayangnya tendangan yang cukup keras dari pemain Harapan bangsa berhasil ditepis oleh Kiper akrobatik dari Pekajangan, Anto dengan sangat gemilang. Serangan dilancarkan kembali. Bola mulai bergulir di lapangan. Agung, pemain bernomor punggung 10 berhasil menambah keunggulan Pekajangan menjadi 2-0. Harapan bangsa pun tidak mau kalah. Dengan serangan-serangan yang dilakukan akhirya berhasil memperkecil ketinggalan dan gol pertamanya. Pada menit-menit terakhir, Agung, si pencetak gol kedua Pekajangan melakukan handball sehingga dilakukan tendangan pinalty untuk Harapan Bangsa. Tendangan dilakukan oleh Ardi sang kapten Harapan Bangsa dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2 sama. Babak pertama berakhir dan skor belum berubah 2 sama.

Pertandingan kedua tim yang hampir sama kuat ini kembali bergulir. Gol pembuka babak kedua dicetak oleh Agung dari Pekajangan A. Beberapa menit kemudian tiba-tiba terjadi pemain nomor 26 dari Harapan Bangsa terjatuh di tengah lapangan karena kecapean. Permainan tetap berjalan dengan cepat dan berimbang. Tendangan langsung oleh pemain bernomor punggung 7 Harapan Bangsa berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3 sama dibabak kedua. Pada menit ke 12 pemain andalan Pekajangan, Haqul terjatuh kram ditengah lapangan. Pemandangan fair play kembali tercipta, karena justru pemain Harapan Bangsa yang membantunya. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada para pemain terus berupaya menambah angka. Saat penjagaan dari Pekajangan melemah, Wahono berhasil menembah keunggulan Harapan bangsa menjadi 5-4. Diiringi teriakan penukung, Pekajangan terus melancarkan serangan dan akhirya dapa menyamai skor Harapan Bangsa melalui tendangan finalty yang dilakukan oleh Haqul. Sampai wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan, skor tidak berubah 5-5.

Final Futsal antar Stikes dan Akper se-Jateng DIY diakhiri dengan tendangan finalty. Tendangan pertama untuk Pekajangan dieksekusi langsung oleh pemain andalan Haqul dan berhasil. Tendangan pertama untuk Harapan Bangsa diambil oleh pemain bertubuh tinggi M. Syaefudin yang juga masuk. Sampai tendangan kelima skor masih imbang yaitu 3-3. Sampai akhirnya pada tendangan ke 7 yang dilakukan kiper masing-masing tim yang menjadi penentu pertandingan. Tendangan dari kiper Harapan Bangsa berhasil merobek gawang Kurniato, kiper Pekajangan A dan mengakhiri pertandingan dengan 5-4 untuk keunggulan Harapan Bangsa.

Jam 17.54, upacara penutupan digelar. Keceriaan tergambar di masing-masing wajah para pemenang. Penutupan diikuti oleh juara 1, Stikes Harapan Bangsa, juara 2, Stikes Muhammadiyah Pekajangan dan juara 3 Stikes Muhammadiyah klaten dan panitia. Penutupan langsung dilakukan oleh ketua Stikes Muhammadiyah pekajangan.

FUTSAL ANTAR KELAS

Gebyar milad STIKES Muhammadiyah Pekajangan yang ke-5 mulai dibuka. Mahasiswa mulai asik berkreasi dan beraktivitas di sela-sela kepadatan jadwal kuliahnya. Minggu, tanggal 13 Maret 2010 menjadi gerbang pembukaan acara Pra Milad. Dari 13 rangkaian acara yang di rancang oleh anak-anak IMM STIKES Muhammadiyah Pekajangan yang notabenenya juga merupakan anak-anak BEM, Futsal Cup antar kelas menjadi gerbang pembuka yang sukses besar. Acara ini diikuti oleh 16 tim yang merupakan perwakilan dari masing-masing kelas dan dari karyawan serta dosen. Namun pertanding dengan sistim gugur ini, hanya mempertandingkan 15 tim. Karena kelas 3B DIII Keperawatan tidak dapat mengirimkan delegasinya karena sedang praktik di luar kota.

Acara yang bertemakan” Show Up Your Skill With A Fair Play On The Game” ini terbagi dalam dua tahap, yaitu tanggal 13 Maret sebagai babak penyisihan dan tanggal 15 Maret sebagai Grand Final. Babak penyisihan langsung dibuka oleh bapak Muh. Arifin selaku ketua STIKES dengan menendang bola ke gawang. Diiringi sorak-soray suporter, acarapun dimulai jam 8 lebih 5 menit. Dalam ajang ini, akhirnya terseleksi empat tim terkuat yang masuk babak grand Final, yaitu kelas 1B DIII Keperawatan ( One Be FC ), 2A S1 Keperawatan ( Red Cross FC ), 2B S1 Keperawatan ( Steho FC ) dan tim dari Karyawan dan dosen ( TTS FC ).

Red Cross FC akhirnya keluar sebagai juara pertama setelah mengalahkan Steho FC dengan skor akhir 3-2 untuk kemenangan Red Cross. Di babak pertama, Red Cross berhasil mencetak langsung 3 gol ke gawang steho. Dua gol oleh Haqul dan 1 gol oleh Mahesa. Dengan memasang Hakul di posisi striker membuat serangan Red Cross FC liar dan menusuk langsung ke jantung pertahanan kiper Dedy, sang kiper dari Steho FC. Dewi Fortuna tampaknya memang belum berpihak pada Steho FC. Meski berkali-kali serangan diluncurkan ke mulut gawang Red Cross FC, namun tim yang pada milad tahun lalu mendapat juara dua, hanya bisa mecetak 1 gol pada babak pertama oleh pemain bernomor punggung 14, Nugrah. Pada babak kedua serangan dari stiker-striker andalan Red Cross menurun. Begitu juga pertahanannya. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Amiril, pemain Steho FC berhasil menambah gol sehingga skor berubah menjadi 2-3. Namun sampai menit pertandingan berakhir, skor tidak berubah. Sehingga keluarlah Red Cross FC sebagai juara Futsal Antar kelas STIKES Muhammadiyah Pekajangan.

Perebutan juara 3 juga tidak kalah seru. Juara 3 diraih oleh TTS FC setelah berhasil mengalahkan One Be FC. Pertandingan yang dimulai jam 8 ini berlangsung seru dan seimbang. Pemain-pemain One Be FC tampak masih grogi pada babak pertama, sehingga TTS barhasil memasukan bola ke gawang mereka dengan dengan skor 4-1. Namun tim yang berseragam putih ini tidak patah arang. Di babak kedua mereka membangkitkan semangat serang mereka dan akhirnya berhasil menyusul gol yang dicetak oleh TTS FC. Skor pun berubah menjadi 4 sama. Sampai wasit meniup peluit, skor masih enggan beranjak dari angka 4 untuk masing-masing tim, sehingga dilakukan tendangan Finalty untuk menentukan juara ke-3. Keadaan makin panas dan menegangkan. Nampaknya tekanan begitu dirasakan oleh Zulmi, kiper dari One Be FC, sehingga mereka akhirnya harus rela gelar juara 3 diambil oleh Karyawan dan dosen yang tergabung dalan TTS FC ini.

Acara Futsal Antar kelas yang diharapkan dapat mempererat ikatan kekeluargaan antar warga STIKES baik dosen, karyawan maupun mahasiswa berakhir jam 11 malam yang di tutup dengan pemberian tropi piala oleh Ibu Emi Nurlaela, S.Kep. M.Kep, Sp.Mat selaku puket III yang mewakili ketua STIKES yang berhalangan hadir. Pertandingan berlangsung ramai, seru namun tetap suportif. Tidak terjadi keributan sebelum, selama maupun setelah pertandingan berlangsung.. Satya Herdiyanto, ketua pelaksana Futsal Antar Kelas mengatakan sangat puas dengan jalanya acara pertandinan. Dia sangat senang dengan antusiasme dari para mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan gegap gempita suporter yang senantisa mewarnai setiap pertandingan. Rafia Futsal ramai mahasiswa STIKES yang memberi suport untuk masingmasing tim andalan mereka. Bahkan Dosen dan karyawan juga enggan absen untuk menyaksikan pertandingan anak didik mereka.

Baksos BEM


Doro, 5 September 2010. Ramadhan mulai memasuki sepuluh hari terakhir. Dalam menyambut bulan suci nan fitri, BEM/IMM Stikes Muhammadiyah Pekajangan mengadakan Bakti Sosial di Kecamatan Doro. Wilayah yang terletak di selatan kabupaten Pekalongan ini menjadi tempat pilihan anak-anak BEM mengamalkan ilmunya yang telah di dapat selama masa Studinya.
Acara pertama yaitu Pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang dimulai selepas sholat Ashar berjamaah di masjid Baitul Mutaqin. Acara berlangsung seru, bahkan terjadi debat antara mahasiswa dan warga masyarakat. Acara terus berjalan sampai tiba adzan magrib tiba. Acara dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dan sholat magrib.
Selepas tarawih, mahasiswa membuka balai pemeriksaan gratis yang juga dilaksanakan di masjid. Acara berlangsung sangat ramai. Para jamaah masjid menyerbu pemeriksaan, bahkan terjadi antrian yang cukup panjang. Pemeriksaan yang dilakukan juga bervariasi. Mulai dari pemeriksaan golongan darah. Pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kadar lemak, dan pemeriksaan tekanan darah. “Acara berhasil. Banyak warga yang ingin diperiksa. Kita punya tenaga dan alat yang cukup, jadi bisa dibilang latihan sebagai tenaga kesehatan.” Kata Aisyah, salah seorang anggota BEM menambahkan.
Setelah acara selesai, para anggota BEM/IMM ini kembali ke tempat transit, yaitu di rumah Nining Suaibah mahasiswa D3 Kebidanan Stikes Muhammadiyah Pekajangan. Semua anggota BEM yang hadir tampak sangat senang dengan kesuksesan kegiatan mereka. Menurut nining, kegiatan ini juga sangat bagus. Karena masih banyak warga yang belum tau tentang kesehatan.
“Pengabdian masyarakat yang ini benar-benar pengabdian masyarakat paling asik dari pemgabdian yang pernah saya ikuti. Masyarakatnya antusias dan rame banget. Dari mulai penyuluhan sampai pemeriksaan gratis. Kita semua keteteran tapi malah mengasikan. Walapun masyarakatnya banyak yang ikut tapi semua bisa tertib dan tidak semprawut. Apalagi waktu penyuluhan, penyuluhan yang paling interaktif yang pernah kita adain. Masyarakatnya kritis banget dan tidak malu untuk bertanya, sampai waktu tidak cukup untuk tanya jawab dan kita keteteran untuk menjawabnya, hehehe... pokoknya asik, jadi pingin pengabdian masyarakat disana lagi.” Komentar Husni Purnomo anggota bidang Organisasi yang juga ikut terjun langsung dalam kegiatan.

Baksos RamaDhan

Garung Wiyara, 3-4 September 2010. HIMDEKA sebagai gerakan mahasiswa Prodi DIII Keperawatan melaksanakan bakti sosial ramadhan di Kandangserang, tepatnya Desa Garung Wiyara. Sebagai wujud bakti atas ilmu yang diperoleh selama belajar di bangku kuliah maka dalam kegiatan ini dilaksanakan pendidikan kesehatan dan juga bakti sosial berupa pemeriksaan gratis untuk masyarakat.

Meskipun harus melalui perjalanan panjang dengan rute jalan rusak yang naik turun serta berkelok-kelok, tetapi tidak mengurangi semangat mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan ini. Apalagi melihat antusiasme warga yang begitu besar tampaknya sepadan dengan perjalanan yang ditempuh. Menurut Ira Iza, mahasiswa yang berasal asli dari Garung Wiyara, di daerah tersebut memang masih belum terjamah oleh kegiatan-kegiatan mahasiswa.

Kegiatan yang dilaksanankan selama dua hari satu malam ini, menjadi serangkaian kegiatan yang telah direncanakan secara matang. Acara dimulai selepas Ashar yaitu pendidikan anak-anak tentang personal hiegine, kemudian dilanjutkan buka bersama. Selepas Tarawih, dilanjutkan Pendidikan Kesehatan oleh Mahasiswa. Materi yang disampaikan adalah tentang hipertensi. Hal ini dikarenakan menurut warga, banyak warga garung Wiyara yang menderita Hipertensi. Selesai kegiatan Pendidikan Kesahatan Masyarakat ini mahasiswa juga ikut bertadarus bersama dipimpin oleh Sofyan.
Acara dilanjutkan pagi hari berupa pemeriksaan Gratis untuk warga. Berbagai pemeriksaan dilakukan di halam masjid. Warga berduyun-duyun berdatangan. Acara dimulai pukl 7.30 yang berakhir pukul 10.00 pagi. Dalam kegiatan ini, juga dibagikan leaflet, kalender dan kenang-kenangan lainnya kepada warga. Meski selama kegiatan hujan terus mengguyur, tetapi tidak mengurangi keberhasilan acara.

Menurut Adi Susilo sebagai ketua panitia dalam kegiatan ini, “ Kegiatan ini berlangsung sangat mengasikan karena dapat saling berbagi, meskipun saya pusing dalam perjalan di bus.”. Selain anggota Himdeka, acara ini juga dihadiri anggota BEM/IMM, Hisdan dan Imsaka. “ Hebat, antusiasme warga desa garung wiyara sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan ini. Saya kira sangat tepat Himdeka memilih tempat untuk pengabdian masyarakat, semoga kegiatan selanjutnya akan lebih sukses lagi. Saya ungkapkan salut buat Himdeka.” Komentar Dedy setyawan, selaku perwakilan dari BEM.

PesanTren Kilat

Suatu acara yang penuh manfaat dan bernilai, untuk mendekatkan hubungan antar manusia dengan tuhan mupun hubungan antar sesama manusia telah diadakan pada oleh prodi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah pekajangan. Acara ini diselenggarakan selama dua hari satu malam mulai tanggal 28-29 Agustus 2010 bertepatan dengan 18-19 Ramadhan 1431 H.

Acara yang mengusung tema “Mendekatkan Diri pada Illahi di Dalam Bulan Yang Suci” telah dibuka oleh Ketua STIKES Muhammadiyah Pekajangan yaitu Bapak M. Arifin, S.Kp, M.Kep. Beliau berharap acara tersebut dapat bermanfaat seperti tema yaitu menjadikan kita lebih dekat dengan Allah SWT.

Berbagai materi diberikan dalam pesantren kilat ini. Diharapkan seperti kata Bapak Arifin dalam sambutannya pada acara pembukaan, “Walau dari kata –katanya yaitu pesantren kilat, semoga dengan waktu yang kilat itu semua peserta dapat memperoleh ilmu yang lebih banyak yang mengkin tidak didapatkan melalui proses perkuliahan biasanya”. Ada tiga materi yang diberikan dengan tiga pemateri yang berbeda. Materi yang menarik untuk dicermati karena tidak hanya terpatok pada hukum agama tetapi juga kehidupan sosial manusia.

Para mahasiswa juga diwajibkan untuk bermalam bersama di auditorium kampus II STIKES Muhammadiyah Pekajangan. Sebelumnya mereka juga melaksanakan sholat tarawih berjamaah. Walau harus berdesakan saat sholat maupun tidur karena ada ratusan peserta yang mengikuti acara ini, mereka tetap bersemangat mengikuti acara ini sampai akhir.

Supriyati, selaku ketua panitia memberikan penjelasan bahwa acara ini tidak hanya untuk pembelajaran tentang agama lebih dalam tetapi juga untuk merekatkan hubungan antara mahasiswa Prodi DIII Kebidanan dari semua tingkat. Dengan hubungan yang lebih baik maka akan tercipta suasana perkuliahan yang lebih baik pula, tanpa senioritas.

Semua panitia terlihat begitu berusaha bekerjasama demi terselenggaranya acara tersebut. Hal ini dikarenakan acara ini bisa dibilang menghabiskan tenaga yang tidak sedikit. Walau kesemua panitia adalah perempuan, tetapi mereka bisa membuktikan bahwa mereka bisa dan tidak dapat diremehkan. Dengan dibantu para cleaning service kampus, semua kegiatan ini berjalan dengan lancar. Hingga di akhir acara beberapa dari peserta yang memberikan kesan dan pesan mereka tentang berjalannya acara ini. Tidak sedikit yang memuji kerja panitia hingga terselenggara acara pesantren ramadhan tersebut. Berbagai kritik dan saran dari peserta diterima oleh panitia dengan terbuka. Diharapkan untuk tahun depan apabila acara ini terselenggara lagi akan berjalan lebih baik dengan fasilitas dan sarana prasarana yang lebih berkualitas pula.

Halal Bi Halal 2010

Ambokembang, 20 September 2010. Kampus Stikes Muhammadiyah kembali aktif setelah libur panjang usai Idul Fitri. Kampus kembali dipenuhi civitas akademika. Dalam rangka menjaga silaturahmi keluarga besar Stikes Muhammadiyah Pekajangan ini, maka pada hari pertama masuk dilaksanakan kegiatan Halal Bi Halal.
Kegiatan yang dilangsungkan di Aula Stikes Muhammadiyah Pekajangan ini berlangsung secara Sederhana. Meskipun acara tidak mewah, tetapi tidak mengurangi rasa khidmat dan antusias dari mahasiswa maupun dosen dan segenap karyawan Stikes Muhammadiyah Pekajangan. Dalam acara ini, tampak semua warga Stikes menghadiri untuk bermaaf-maafan.
Menurut Presiden Mahasiswa, Farid Nur Iman dalam sambutanya, ia berharap acara ini dapat dijadikan sebagai jembatan dalam penghubung keharmonisan antar Mahasiswa dan seluruh warga Stikes. Ia juga menyampaikan maafnya atas nama BEM/IMM dan organisasi lain (HIMDEKA, IMSAKA dan HISDAN), jika dalam masa kepengurusannya ia dan segenap jajarannya banyak salah. Sedangkan menurut Bapak Muhammad Arifin, Ketua Stikes dalam smbutanya, beliau juga menambahkan beberapa hal baru yang akan dilaksanakan di Stikes Pekajangan. Beliau juga menjelaskan beberapa kemajuan Stikes dan polemikanya.
Kegiatan yang berlangsung bersamaan dengan pindahnya tempat Studi Prodi DIII Keperawatan dari kampus 1 ke kampus 2 ini menjadi gerbang baru menuju kehidupan kampus yang Fitri. Acara dilanjutkan bersalam-salaman setelah acara pembukaan selesai. Meski penuh sesak karena panjangnya antrian untuk bersalaman namun masih dapat terkoordinasi oleh panitia dengan baik.
Menurut Nugrah Dwi Novendi, ketua panitia dalam kegiatan ini, “ kegiatan sudah cukup bagus, dan Alahmdilillah dapat berjalan dengan lancar meskipun ada kekurangan disana-sini.”.

Pelantikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), HIMDEKA, IMSAKA Dan HISDAN

Sebuah moment akbar bagi seluruh mahasiswa STIKES Muhammadiyah Pekajangan telah diselenggarakan pada hari Sabtu, 29 Mei 2010 di Kampus 2 . Moment yang merupakan puncak dari setiap usaha yang telah dilakukan selama kurang lebih lima bulan. Moment pelantikan BEM dan HMJ ini merupakan suatu tindak lanjut dari rapat bersama antara perwakilan mahasiswa dan pihak rektorat. BEM yang dibentuk merupakan unit sentral dari seluruh Himpunan Mahasiswa Jurusan, yaitu IMSAKA (Ikatan Mahasiswa Sarjana Keperawatan), HIMDEKA (Himpunan Mahasiswa D3 Keperawatan), dan HISDAN (Himpunan Mahasiswa Kebidanan).

Pelantikan yang menjunjung tema “Dengan Menjunjung Tinggi Mufakat, Kita Ciptakan Stabilitas Organisasi Yang Sehat” ini diikuti oleh kurang lebih dua ratus lima mahasiswa maupun tamu undangan. Para peserta pelantikan sudah nampak siap dan berwibawa untuk menerima tanggung jawab dari setiap tugas yang akan diemban. Auditoriumpun nampak sempurna dipenuhi para mahasiswa berseragam putih dengan jas almamater sebagai identitas STIKES Muhammadiyah Pekajangan.

Acara yang dimulai pukul 8 pagi ini dibuka dengan alunan ayat suci al-Qur’an. Hikmatnya acara ini senantiasa terasa dari awal dimulainya. Tiba saat setiap anggota BEM dipanggil satu per satu menaiki panggung untuk mengikrarkan janji organisasi, Ketua STIKES Muhammadiyah Pekajangan, Bapak Moh. Arifin S.Kp, M.Kep diberikan kesempatan untuk melantik. Dengan penuh penghayatan seluruh peserta BEM mengucapkan janji kepengurusan organisasi. Kemudian kepada presiden BEM diberikan kesempatan untuk selanjutnya melantik ketiga HMJ dengan perwakilan masing-masing ketua naik ke atas panggung.

Bendera merah putih menjadi saksi pengikraran janji ini, diharapkan dapat dijiwai oleh seluruh anggota BEM maupun masing-masing HMJ. Seperti yang telah dikatakan Farid Nur Iman selaku Presiden BEM dalam sambutannya,“Diharapkan bagi BEM maupun seluruh HMJ dapat membina suatu hubungan dengan sinkronisasi dan kerjasama yang baik”. Selamat dan semangat diberikan dari berbagai pihak atas terselenggaranya acara ini. Begitu pula nasehat dan amanat yang diberikan oleh Bapak Moh. Arifin, S.Kp, M.Kep dalam sambutannya, yakni “Dalam suatu organisasi hal terpenting adalah menjaga Eksistensi dari setiap anggotanya. Semakin banyak wadah organisasi bukan berarti menghilangkan citra diri dan ciri dari masing-masing organisasi”.
Bapak Arifin juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa pengurus BEM dan HMJ untuk lebih menekankan kegiatan dalam aspek keilmuan dan islami seperti visi STIKES Muhammadiyah Pekajangan sendiri yakni “ Menjadi Institusi Pendidikan Penyedia Tenaga Kerja Kesehatan Profesional Terbaik, Unggul, Berwawasan Islami dan Global Di Tingkat Regional, Nasional, serta Internasional”. Semua kegiatan hendaknya dilakukan secara operasional dan proporsional agar tercipa suatu kegiatan yang efektif dan efisien. Bapak Arifin juga berkesempatan untuk meresmikan Musyawarah Besar Mahasiswa (MUBESMA) yang diselenggarakan tanggal 29-30 Mei 2010 di Kampus 2 STIKES

Muhammadiyah Pekajangan sebagai tindak lanjut dari pelantikan ini. Dalam MUBESMA nantinya akan dibahas berbagai aspek dalam organisasi seperti AD dan ART dari masing-masing BEM dan HMJ.

Pelantikan pagi hari itu diakhiri dengan pembacaan do’a dari mahasiswa perwakilan IMSAKA yakni Moh. Ari, semoga doa ini dapat mengawali langkah dari BEM dan HMJ untuk melaksanakan setiap tugasnya agar senantiasa berjalan dengan baik sesuai dengan ikrar janji yang telah diucapkan.

PERAN KEHIDUPAN

Aku sungguh nggak ngerti kenapa bisa ya film Indonesia begitu berlebihan. Dalam film selalu ada peran antogonis yang jahat berlebihan dan ada protagonis yang selalu menderita. Tapi dalam kamus kehidupan ini tidak ada yang seperti itu. Tidak ada orang yang sebaik protagonis di film-film. Setiap manusia di anugerahi nafsu dan hati. Tidak ada makhluknya yang tidak punya rasa marah. Rasa benci. Dan rasa dendam. Tidak ada makhuknya yang tidak punya rasa welas asih, rasa cinta, rasa sayang. Kecuali mereka yang punya gangguan jiwa. Ya itulah manusia. Selalu tedidiri dari dua bagian dalam hidupnya. Bagian gelap dan sucinya.

Aku menjalani hidup ini, terus-terusan berubah peran. Ada kalanya aku jadi pemeran utama, dan ada kalanya aku menjadi antagonis yang bagi seseorang yang begitu jahat. Tapi ya itulah kehidupan. Setiap orang menjadi pemeran utama dalam kehidupannya masing-masing. Tidak ada yang bisa menjadi pemeran utama dalam kehidupan semua orang, sekalipun dia adalah penguasa dunia. Karena dalam penciptaanya pun, Dia telah menggariskan manusia sebagai khalifah. Pemimpin. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Tetapi baru kali ini aku merasa ada orang yang memposisikan dirinya dalam peran antagonis selamanya. Kadang ada rasa benci yang begitu menggunung. Mengingat kelalimannya. Mengingat kejahatannya. Dan mengingat keculasannya, kelicikannya dan kepicikannya . aku sampai benar-benar tidak mengerti, apakah dia tidak punya hati? Tapi tamaaknya dia juga pernah menangis. Ah benar-benar orang jahat tiada tara. Tetapi ada kalannya rasa kasian muncul padanya. Takut jiwanya terganggu. Takut kopingnya menurun menjadi Perilaku Kekerasan (salah satu jenis masalah dalam ilmu kejiwaan di mana seseorang menjadi mudah marah-marah, suka mengamuk, sinis kepada seseorang dan sering berbicara kasar juga mudah curiga pada semua orang). Sungguh simpatiku pun datang. Tapi bagaimana cara membantunya keluar dari hal itu? Dia juga tidak sadar, atau mungkin menikmati kejahatannya? Benar-benar orang yang luar biasa antagonis. Kasian.

Dalam setiap detik kebersamaan, kenapa selalu ada kelaliman yang dia umbarkan. Ada kepicikan yang selalu dia torehkan di hati sesama. Akupun mulai ennga mendekat. Takut menjadi korban seanjutnya. T akut emosiku tersulut. Dan aku pun akan melakukan hal yang sama. Terus bisa-bisa aku jadi sejahat dia. Tidak mau.

Ingin Kembali

Ada rasa enggan menggelayuti
Rasa lelah menggapai hati
Aku merasa tlah begitu jauh
Jauh jauh jauh
Aku merasa bagai melayang
Menjauh dan tak menapak bumi lagi
Ketakutan semakin mencekam
Takut tak bisa kembali
Ingin ku berteriak
Tak adakah yang bisa membantuku?
Aku semakin terlena dalam ketakutan
Ketika tekanan semakin berat
Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Aku terjaga dari tidurku
Aku sadar sepenuhnya di penghujung malam
Dalam kesunyian ini, aku menyadari
Aku tlah jauh dan berpaling.
Aku ingin kembali
Bisakah?
Kulangkahkan kakiku mengambil wudlu
Ku tunaikan ibadah yang lama ku lupakan
Ada ketengan yang luar biasa kurasakan.
Hatiku terasa sangat lapang
Bahagia
Kuteteskan air mata kebagiaan ini
Masihkah aku diterima-Nya?

curahan hati di kala idhul adha

Lebaran idhul adha kali ini akan terasa berbeda bagi mahasiswa D3 Keperawatan tingkat akhir. Ketika hari lebaran yang biasanya kumpul dengan keluarga besar, kini harus kumpul dengan para pasien dan perawat yang baru dikenal beberapa hari. Hari Idul Adha kali ini bertepatan dengan jadwal paraktik mereka di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Bahkan di hari dimana semua umat muslim berkurban hewan ternak, mereka mengorbankan waktu untuk tetap memberikan asuhan keperawatan kepada pasien mereka alias tidak libur. Begitu selesai menjalankan Sholat Ied di depan gerbang rumah sakit, mahasiswa segera kembali ke tugas di ruangan masing-masing.
Nampaknya dalam idhul Adha kali ini, harus lebih disadari lagi tentang jiwa bangsa Indonesia. Jiwa yang kini di uji dengan begitu banyak problematika kehidupan. Mengamuknya Mentawai hingga tumbangnya Merapi merupakan beberapa contoh hal yang perlu direnungi keberadaanya. Apa yang salah dengan jiwa kita? Apa yang masih terlewatkan dalam hidup kita? Apakah ini azab? Peringatan? Musibah? Atau sebuah anugerah.

Saat kini di rumah sakit jiwa, satu demi satu korban keganasan Merapi silih berganti berdatangan. Muntahan lava merapi telah membawa terbang jiwa mereka. Kini saat mereka kosong, hampa tanpa jiwa. Mereka membutuhkan bantuan kita. Goncangan dasyat merapi telah menggoyahkan jiwa mereka. Apa yang ada di rumah sakit mungkin hanya sebagian kecil dari buntut bencana, bahkan sangat sangat sangat kecil.

Kadang ada rasa ingin mengulurkan tangan. Tapi. Yah... baru ini yang bisa ku lakukan. Sepanjang jalan yang kulalui saat ke jogja membuatku miris. Dua orang lansia dengan pandangan kosong menatap jalan raya. Tatapan kosong seolah menusuk tepat ke pusat jantung hatiku. Mengirim signyalnya ke saraf-saraf di otakku. Merangsang kelenjar lakrimasi beraksi. Dan tumpahlah hujan kecil ini. Rasa sakit segera menjalar ke seluruh tubuhku. Aku bergetar hebat. Ya allah kuatkan mereka. Beri kami, bangsa Indonesia untuk melewati segala cobaanmu. Beri kami petunjuk agar tetap dijalanmu. Agar tak tersesat dalam jalan gelap penuh liku, yang mengirim kami ke jurang kenistaan.

Dalam menyikapi problem ini, mungkin akan ku anggap menjadi anugerah. Anugrah terindah yang diberikan. Anugerah yang akan dijadikan sebagai petunjuk bagi manusia. Agar sadar akan segala kealpaan selama ini. Agar sadar betapa kuasa Allah tiada tandingannya. Anugerah yang akan selalu menjadi peringatan agar lebih baik dalam menjalani kehidupanya. Menjadi manusia yang pantas menjadi khalifah di dunia. (21 november 2010)

Tuhan (Part Two)

Air itu mulai meresap melalui pori-pori kulitku
Sejuk terasa membasahi jiwa ini
Kaki ini mulai melangkah
Menuju peraduan pencari surga
Doa bergulir dari mulutku beriringan takbir
Tak terasa butir-butir air mengalir dari mataku
Kedamaian muncul
Membuatku larut akan heningnya malam
Seiring doa, aku menyadari
Aku pun tak pernah lagi merasakan hal ini
Jiwaku yang telah kering, kini basah kembali
Kesejukan itu
Air mata kian deras mengalir
Membawa setumpuk dosa masa laluku
Rasanya aku mulai menyadari
Betapa jarak itu telah membelenggu
Menahan sujudku pada Mu
Ya Allah ya Tuhanku
Ingin ku selalu merasakan kedamaina ini
Berilah aku kekuatan untuk melakukanya Tuhan…..

Tuhan (Part One)

Tuhan
Dalam lorong kesepian ini, aku tersesat dalam gelapMu
Tuhan
Kalau aku boleh meminta,
Ingin ku pinta cahayamu
Tuhan
Kalau aku boleh memohon,
Aku mohon petunjukMu
Tuhan
Banyak Khilaf yang telah terukir dalam hidupku
Rasa gelap ini kini selalu membayangi
Tuhan
Dalam setiap langkahku
Aku tau sinar itu ada
Dalam jejak hariku
Aku tau engkau menjaga disisiku
Tuhan
Namun Egoku terlalu angkuh
Terpukau kemilau dunia yang fana
Enggan bersahabat dengan nuraniku
Tuhan
Terkadang dalam gelapku,
Aku tau kau hadir dalam malamku

Meresap melalui malam yang dingin
Mengusik nurai terbuai mimpi
Mimpi untukmu tuhan
Sembah sujudku padaMu
Tuhan
Apakah selama ini aku terlalu jauh dariMu?

Mencari Hatikuu

Mencari hati yang ku inginkan. entah kenapa terasa hampa. Kadang adakalanya aku ingin merubah dunia, dengan mimpi2ku yang menggelora. Kadang ku ingin gapai dunia menjadi lebih luar biasa. Tapi aku hanya manusia biasa, tak pernah luput dari semua rasa. Hampa, sesal, lelah dan curiga. Ribuan perasaan tlah terngiang didalam jiwa. Membuat jiwa bertekuk lutut dihadapanya. Aku serasa raga tanpa jiawa.. hilang, kosong, tanpa makna.

Kuingin gapai segala angan didada. Ku ingin jiwaku tenang bagai bidadari surga. Tapi apalah daya, hampa membawa jiwa terpesona. Rangkaian kata sarat makna akan menjadi saksi jeritan jiwa ini,,

Adakah matahari kan bersinar kembali dijiwa ini? Adakah cahaya menemaniku

kembali...terseok-seok mimpi tak ayal seperti khayalan semu nan sepi.

Hampa, kosong tak berarti...

ku inginkan matahariku... menemaniku dalam gelap hati ini....

ku ingin sayapku kembali.... membawaku terbang menuju mimpi2ku...

ku inginkan bintang malamku menemani... membuatku terbuai bersama indahnya malam...

Tapi hanya ada lilin kecilku yang menemani... terkadang redup tertiup angin...

Terkadang hilang bersama malam yang membelenggu hati....

lilinku.. akankah ia hanya akan padam saat habis masamu???

Wanita Tua di Rumah Sakit

Aku nggak tau siapa wanita tua itu. Aku bahkan tak tau siapa nama wanita itu. Tapi mataku tak lepas darinya. Ingin rasanya aku memeluknya. Ingin rasa ku membantunya menghilangkan kesedihan itu. Matanya yang teduh. Senyumya yang selalu mengembang. Menyapa setiap oarang yang datang silih beganti. Disela-sela kesibukanku hari ini bayangan wanita tua itu terus menghantuiku.

Mataku panas dan pandangan ku mulai kabur tatkala sosok wanita tua itu menjadi berubah ibuku. Tergambar paras ayu ibuku tampak mulai keriput. Sosok bijaknya tak luntur dimakan usia. Kasih sayangnya padaku yang selalu ada setiap masa. Dari aku yang tak bisa apa-apa menjadi aku yang seperti ini.

“ Dek,,,, ada pasien ni, tolong didaftar dulu ya.” Tiba-tiba suara lembut nan tegas menyentaku. Menyadarkan dari lamunan.

“ iya mbak.” Jawabku patuh. Maklum mahasiswa praktik. Jalani aja yang diperintahkan daripada kena marah. He.. cara mahasiswa cari aman.

Aku agak melupakan sosok wanita tua itu karena kesibukan ini. Luar biasa. Baru tau aku kalau di instansi kesehatan justru ramai hari minggu gini. Badan rasanya jadi pegal semua, dari pagi sampai jam 11 gini sama sekali belum istirahat. Bahkan meski cuma sekedar duduk aja nggak bisa. Nasib banget. Maklum yang shift pagi cuma ada 2 mbak-mbak yang udah praktik disini. Dan cuma ada satu mahasiswa praktik yaitu aku. Hari minggu yang sangat melelahkan ternyata. Padahal dari kemarin-kemarin kerjaan rutin jam segini adalah ngeliatin mbak-mbak pada ngerumpi. Abis, mau ikutan ngrumpi bingung. Nggak nyambung ngomongnya. Dan obrolanya pun cuma seputar cowok, gosip artis yang lagi heboh-hebohya pamer kemesraan. Padahal masih punya ikatan pernikahan. Atau bahkan video porno yang marak dilakukan artis. Hm.. obrolan nggak jelas yang dijumpai dimanapun dan kapan pun. Dan aku terjebak diantara mereka. Ya sudahlah. Ambil baiknya aja. ( apa baiknya ya? Kayaknya nggak ada)

“ dek, tolongin sini. Ada bayi ngompol. Tolong ganti popoknya ya. Kalau sudah selesai tolong bikinkan susu dan sekalian diminumkan ya.”
tiba-tiba aku yang baru saja keluar dari ruang periksa dipanggil dan disuruhnya. Belum juga sempat mau duduk sejenak. Aku nurut sambil menarik nafas panjang.

“Sabar.” Batinku.

agak kesal sebenarnya. Tapi begitu melihat wajah inocence si bayi baru lahir. Kekesalanku musnah seketika. Wajah tanpa dosa nan imut-imut. Kalau melihatnya membuat hati jadi tenang. Menggati kelelahanku dan juga bau ompolnya. Hehe.

“adeknya lucu sekali ya?” tiba-tiba.

wanita tua itu tampak bahagia sekali melihat bayi yang ada bersamaku. Wajahnya sendu. Sorot matanya tampak berbinar sedih. Aku tiba-tiba sesak nafas. Dadaku terasa sakit melihat rona mukanya yang sendu.

“hehe.. iya mbah. Lucu banget. Saya tinggal dulu ya mbah. Mau bikin minum untuk si adek bayi.” Sahutku. Aku menghindar berlama-lama denganya. Takut kelenjar lakrimasiku beraksi.

“ ya Allah kuatin aku.” Batinku.
senang juga yah kasih minum susu si bayi. Lucu liatin caranya minum.

“kasian kau dek, dilahirkan disini, nggak dapat hak kamu untuk dapat asi eksklusif. Si bayi masih asik menghabiskan tiap ml susu di dotnya.

“boleh saya gendong mbak adeknya. Saya kepengin gendong bayi itu. Habis lucu sekali. Biar saya yang minumkan susunya, apakah diijinkan? Tapi kalau tidak ya tidak apa-apa.” Tiba-tiba wanita tua itu menghapiriku lagi. Dengan takut-takut beliau mengatakan permintaanya.
Aku tersenyum tulus.

“boleh kok mbah.” jawabku sembari memberikan bayi mungil itu ke pangkuanya. Rona bahagia memenuhi seluruh muka keriputnya.

kuamati setiap yang dilakukannya. Setiap belaian kasih sayang tulus seorang nenek yang begitu merindukan cucunya. Dengan sepenuh hati diberinya susu itu. Dibelainya sepenuh hati. Aku senyum-senyum melihatnya.

“ maaf mbah, ini anak saya ya? Sudahkah selesai minumnya?” tiba-tiba ibu si bayi yang baru bisa sedikit bermobilisasi menghampiri. Rupanya sudah tak sabar ingin menggendong anak keduanya itu.

Gurat kekecewaan tampak muncul di wajah wanita tua itu. Rasa kehilangan. Rasa ingin memiliki. Tapi dia tersenyum. Bermain dengan bayi yang ada dipangkuan ibunya. Meski pelupuk matanya berembun, canda tawanya berusaha dia lakukan untuk melihat senyum bayi mungil itu. Dadaku serasa sesak melihatnya. Aku sudah tidak kuat. Dadaku sakit. Hatiku serasa di iris-iris melihatnya.

Tanpa pamitan aku segera ke kamar mandi. Kutumpahkan tangisan yang sedari awal kutahan. Tak terbayang perih hatinya, wanita tua itu sudah senja. Di usianya yang tak muda lagi, ia hanya tinggal bersama putri tunggalnya yang ditinggal suami bekerja di kalimantan. Sebelum ajal menjemput, aku tau. Perasaan dan keinginanya untuk menimang cucu pertamanya. Keinginan untuk dipanggil nenek. Sudah dua kali ini juga ia gagal dipanggil nenek. Putri semata wayangnya keguguran untuk kedua kalinya. Tak terbayang pedih di hati wanita tua itu. Luka yang begitu menusuk terlalu dalam. Ya Allah cobaan apa ini? Sementara di luar sana banyak bayi-bayi diambil hak hidupnya meski masih dalam kandungan. Digugurkan. Kenapa tak engkau berikan saja pada gadis muda yang tergolek lemah setelah di kuretase itu? Aku masih tak mengerti.
Setelah perasaaanku cukup lega, aku kembali menjalakan tugasku melayani orang-orang sakit ini sebaik-baiknya. Aku harap dengan cepat mereka sembuh. Sehingga dengan cepat pula aku bisa melihat senyum keluarga mereka. Tiba-tiba dari kejauhan tampak wanita itu berjalan sempoyongan.

“dari mana nek?” sapaku padanya.

“ini habis beli bakso, kasian anak saya pengin. Tidak apa-apa kan ya mbak kalau makan ini?” tanyanya polos.

“luar biasa, begitu baiknya ia pada putrinya, meski dilanda cobaan besar. Itulah seorang ibu. Kasihnya sepanjang masa” batinku
Aku tersenyum sambil mengangguk. Ia pun berlalu. Wanita tua yang tangguh. Meski cobaan menimpanya ketulusannya, semangatnya, kasih sayangnya dan keikhlasanya untuk menerima semua cobaan dari-Nya. Aku jadi ingat ibuku. Wanita yang paling tangguh yang pernah aku kenal. Engkau pasti jauh lebih tangguh dari wanita tua itu. Alangkah berdosanya jika aku tak berbakti padamu ibu.

“ ibu yang jauh disana, maafkan segala dosa dan salahku padamu ibu. Engkaulah bidadariku.” ujarku dalam hati.

Jumat, 17 Desember 2010

curahan hati di kala idhul adha

Lebaran idhul adha kali ini akan terasa berbeda bagi mahasiswa D3 Keperawatan tingkat akhir. Ketika hari lebaran yang biasanya kumpul dengan keluarga besar, kini harus kumpul dengan para pasien dan perawat yang baru dikenal beberapa hari. Hari Idul Adha kali ini bertepatan dengan jadwal paraktik mereka di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Bahkan di hari dimana semua umat muslim berkurban hewan ternak, mereka mengorbankan waktu untuk tetap memberikan asuhan keperawatan kepada pasien mereka alias tidak libur. Begitu selesai menjalankan Sholat Ied di depan gerbang rumah sakit, mahasiswa segera kembali ke tugas di ruangan masing-masing.
Nampaknya dalam idhul Adha kali ini, harus lebih disadari lagi tentang jiwa bangsa Indonesia. Jiwa yang kini di uji dengan begitu banyak problematika kehidupan. Mengamuknya Mentawai hingga tumbangnya Merapi merupakan beberapa contoh hal yang perlu direnungi keberadaanya. Apa yang salah dengan jiwa kita? Apa yang masih terlewatkan dalam hidup kita? Apakah ini azab? Peringatan? Musibah? Atau sebuah anugerah.

Saat kini di rumah sakit jiwa, satu demi satu korban keganasan Merapi silih berganti berdatangan. Muntahan lava merapi telah membawa terbang jiwa mereka. Kini saat mereka kosong, hampa tanpa jiwa. Mereka membutuhkan bantuan kita. Goncangan dasyat merapi telah menggoyahkan jiwa mereka. Apa yang ada di rumah sakit mungkin hanya sebagian kecil dari buntut bencana, bahkan sangat sangat sangat kecil.
Kadang ada rasa ingin mengulurkan tangan. Tapi. Yah... baru ini yang bisa ku lakukan. Sepanjang jalan yang kulalui saat ke jogja membuatku miris. Dua orang lansia dengan pandangan kosong menatap jalan raya. Tatapan kosong seolah menusuk tepat ke pusat jantung hatiku. Mengirim signyalnya ke saraf-saraf di otakku. Merangsang kelenjar lakrimasi beraksi. Dan tumpahlah hujan kecil ini. Rasa sakit segera menjalar ke seluruh tubuhku. Aku bergetar hebat. Ya allah kuatkan mereka. Beri kami, bangsa Indonesia untuk melewati segala cobaanmu. Beri kami petunjuk agar tetap dijalanmu. Agar tak tersesat dalam jalan gelap penuh liku, yang mengirim kami ke jurang kenistaan.

Dalam menyikapi problem ini, mungkin akan ku anggap menjadi anugerah. Anugrah terindah yang diberikan. Anugerah yang akan dijadikan sebagai petunjuk bagi manusia. Agar sadar akan segala kealpaan selama ini. Agar sadar betapa kuasa Allah tiada tandingannya. Anugerah yang akan selalu menjadi peringatan agar lebih baik dalam menjalani kehidupanya. Menjadi manusia yang pantas menjadi khalifah di dunia. (21 november 2010)

aku mulai menapaki dunia baru...
kini kan ku mulai tuk melukis semua mimpi-mimpiku..

Pages

Template by:

Free Blog Templates